Hidup Itu Penuh Misteri, Tapi Jangan Bikin Keluarga Ikut Bingung
Kita hidup gak selamanya, bro. Tapi yang sering dilupain: kalau kita tiada, cicilan tetap ada.
Itulah kenapa asuransi jiwa bukan cuma buat yang “tua” atau “sakit-sakitan”. Justru, yang masih sehat, produktif, dan ngerasa hidupnya kayak karakter utama anime — wajib punya!
Tapi inget, beli asuransi jiwa gak kayak beli gorengan. Banyak pilihan, banyak istilah, dan kalau salah pilih, keluarga kamu bisa cuma dapet "doa terbaik" tanpa warisan sepeser pun.
1. Asuransi Jiwa Itu Apa Sih? (Bukan Sekedar ‘Paket Tenang’)
Asuransi jiwa itu ibarat payung waktu cuaca masih cerah. Kalau kamu udah basah kuyup, ya telat.
Fungsinya? Biar kalau kamu kenapa-kenapa, keluarga kamu tetep bisa:
-
Bayar cicilan
-
Lanjut hidup layak
-
Gak ngamen demi nutup tagihan rumah sakit
2. Jangan Tergoda Iklan yang Terlalu Manis
Kalau ada iklan bilang:
“Bayar 10 ribu, dapet santunan miliaran, plus hadiah mobil dan umrah!”
Coba pikir dulu: ini asuransi atau arisan berhadiah?
Sebelum beli, cek legalitas perusahaannya (harus terdaftar di OJK), review produknya, dan pastiin kamu ngerti perjanjiannya. Jangan sampe kamu mikir kamu dapet proteksi, eh ternyata dapet janji manis doang kayak mantan.
3. Pilih yang Sesuai Kebutuhan (Bukan Karena Dapet Tumbler)
Ada beberapa jenis asuransi jiwa:
-
Term Life: Murah, proteksi besar, tapi gak ada nilai tunai. Cocok buat yang pengin jaga keluarga tapi dompet tipis.
-
Whole Life / Endowment: Lebih mahal, tapi ada nilai investasinya.
-
Unit Link: Gabungan asuransi dan investasi. Tapi hati-hati, kadang lebih cocok buat sales-nya daripada kamu.
Kalau kamu lagi dapet bonus dan pengin mulai proteksi dari sekarang, baca dulu artikel penting ini:
👉 Dapet Bonus? Jangan Langsung Checkout Troli!
4. Hitung Dulu, Jangan Asal Pokoknya Punya
Idealnya, uang pertanggungan (UP) itu 10x – 20x penghasilan tahunan kamu.
Misalnya gaji kamu Rp5 juta, berarti UP minimal Rp600 juta. Kenapa? Karena itu yang kira-kira bisa dipakai keluarga kamu untuk survive beberapa tahun sambil bangkit dari kehilangan (dan cicilan).
5. Bandingin Produk, Jangan Malas Baca Tabel
Pakai logika: Kalau kamu bisa bandingin harga mic di e-commerce sampai 3 hari 3 malam, kenapa beli asuransi cuma modal brosur?
Gunakan waktu buat:
-
Bandingkan premi vs manfaat
-
Perhatikan pengecualian (biar gak kaget pas klaim ditolak)
-
Tanya agen sampe puas (kalau perlu, uji dia pakai pertanyaan jebakan)
6. Jangan Lupa Iklankan Usahamu Juga, Buat Tambahan Proteksi Hidup!
Selain asuransi, punya usaha sampingan juga bisa jadi tameng hidup. Kamu bisa cari peluang, jualan jasa, atau barang bekas sayang via:
👉 https://kontakaja.web.id/ – tempatnya cari cuan, bukan cuma cari barang murah!
7. Jangan Cuma Beli, Tapi Juga CERITA ke Keluarga
Punya asuransi jiwa tapi gak bilang ke istri/suami itu sama aja kayak punya kartu ATM tapi lupa PIN-nya.
Pastikan pasangan kamu tahu:
-
Kamu punya polis
-
Di mana nyimpennya
-
Nomor agen asuransinya
-
Kapan bisa klaimnya
Penutup: Asuransi Jiwa Itu Bukan Tanda Kamu Mau 'Pergi'
Justru itu tanda kamu peduli dan mikirin masa depan orang-orang yang kamu sayang.
Karena kita gak pernah tahu kapan kita offline selamanya, tapi kita bisa siapin biar mereka gak perlu ngamen demi bayar listrik.
Jadi yuk, ambil langkah kecil hari ini buat proteksi besar di masa depan.
Dan ingat:
-
Dapet bonus? Kelola dulu → klik di sini
-
Mau jualan, cari barang, atau pasang iklan? → kontakaja.web.id
Hidup boleh misterius, tapi masa depan harus disiapin. 💼❤️